الموضوع: Maka berilah peringatan dengan Al Quran kepada orang yang takut dengan ancaman-Ku..

النتائج 1 إلى 1 من 1
  1. افتراضي Maka berilah peringatan dengan Al Quran kepada orang yang takut dengan ancaman-Ku..


    اقتباس المشاركة 311594 من موضوع Balasan Imam Untuk Yang Nama Panggilannya Penuntut Ilmu

    - 7 -

    Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
    04 - 02 - 1429 هـ
    12 - 02 - 2008 مـ
    01:22 صباحاً
    ـــــــــــــــــــ


    Maka berilah peringatan dengan Al Quran kepada orang yang takut dengan ancaman-Ku..


    Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim, sholawat dan salam ke atas seluruh nabi dan rasul dari yang pertama hingga penutup, Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhim- juga ke atas keluarga mereka semua, aku tidak membeza-bezakan antara seorangpun dari rasul-rasul-Nya dan aku termasuk kalangan yang berserah diri pada Allah, selanjutnya..


    Kepada saudaraku yang budiman Penuntut Ilmu (forumer), saudara-saudaraku seluruh ulama umat Islam, dan saudara-saudaraku semua umat Islam, semoga kesejahteraan tetap ke atas kalian beserta rahmat Allah dan keberkahan-Nya.

    Aku ulangi untuk kalian pengenalan terhadap urusanku; Sesungguhnya aku adalah Al Mahdi Al Muntadhar, Allah telah mengutusku untuk membimbing kalian dan semua manusia ke jalan yang lurus, juga untuk menyatukan kesatuan umat Islam dan memberi keputusan hukum antara ulama umat Islam dalam seluruh perkara yang mereka perselisihkan, setelah mereka menyalahi perintah Tuhan yang dinyatakan dalam muhkam Al Quran pada firman-Nya:
    Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuuraa 13]


    Demikian juga Allah telah melarang kalian dari menjadi seperti Ahlul Kitab wahai sekalian ulama umat Islam beserta pengikut mereka, agar kalian tidak memecah-belah agama kalian menjadi beberapa golongan, kalian temukan perintah Allah yang dikeluarkan untuk kalian dalam muhkam Kitabullah pada firman-Nya:

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (30) dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, (31) yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (32)
    Maha Benar Allah
    [Ar Ruum]



    Begitu juga perintah Allah yang dinyatakan pada firman-Nya:
    Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (13)
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuuraa]



    Demikian juga pada firman-Nya:
    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (159)
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam]


    Juga perintah yang dinyatakan Allah dalam muhkam Kitab-Nya pada firman-Nya:
    Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (103)
    Maha Benar Allah
    [Ali 'Imran]



    Juga perintah Allah yang dinyatakan dalam muhkam Kitab-Nya pada firman Allah Ta'ala:
    dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian
    Maha Benar Allah
    [Al Anfaal 46]


    Akan tetapi kalian wahai sekalian ulama umat beserta para pengikut mereka, kalian telah menyalahi seluruh perintah Tuhan kalian dalam ayat-ayat muhkamat ini, kalian berbantah-bantahan menyebabkan kalian gentar dan kekuatan kalian lenyap, seperti hal kalian sekarang ini, kalian jadi orang-orang yang lemah dan tertindas

    Kehormatan dan kekuatan kalian telah beralih pada musuh-musuh kalian kerana kalian menyalahi perintah Tuhan kalian, sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian, yakni jika kalian menyalahi perintah-Nya, maka kalian jadi gentar dan hilang kekuatan kalian seperti keadaan kalian kini, dan kalian tidak dapat menafikan bahawa kalian telah berbantah-bantahan dan berpecah-belah menyebabkan kalian gagal, jadi gentar dan kekuatan kalian lenyap.


    Allah mengutusku sebagai sebuah kurniaan dari sisi-Nya dan sebagai rahmat untuk kalian, supaya aku menyelamatkan kalian dari fitnah Ad Dajjal dan supaya aku memberikan keputusan hukum di antara kalian pada seluruh perkara yang kalian perselisihkan, untuk menyatukan persatuan kalian dan menyatukan barisan kalian, supaya dengan hamba-Nya Allah menyempurnakan cahaya-Nya ke seluruh dunia agar kalimah Allah itulah yang tinggi, dan Allah memuliakan kalian dengan hamba-Nya, sedang keagungan dan kemuliaan seluruhnya adalah milik Allah

    Maka Allah meneguhkanku dengan deklarasi pemilihan bagi kekhalifahan dan kepimpinan untuk kalian, Dia meneguhkanku dengan pernyataan bayan keterangan dan menambahkan untukku penguasaan dan keluasan dalam ilmu pengetahuan melebihi kalian, agar aku berikan keputusan hukum di antara kalian dalam setiap perkara yang kalian perselisihkan, agar aku bombing kalian ke jalan yang lurus, dengan berpegang teguh pada kitab Allah serta sunnah Rasul-Nya dan mengingkari semua sunnah yang bertentangan dengan ayat-ayat Al Quran yang muhkamat, yang telah Allah jadikannya sebagai asas akidah kepercayaan agama Islam yang hanif, millah (agama) Ibrahim, rasul-rasul sebelumnya dan sesudahnya, agama seluruh para nabi dan rasul.


    Adapun penyebab aku menolak perkara dalam sunnah yang bertentangan dengan Al Quran adalah kerana aku tahu ianya sunnah yang disisipkan (diada-adakan) oleh syaitan yang direjam, supaya syaitan dan penolong-penolongnya dari syaitan manusia dapat mengembalikan kalian dan menipu kalian, mereka mengembalikan kalian setelah beriman menjadi kafir terhadap ayat-ayat muhkamat dalam Al Quran, yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab, lalu para sahabat Rasulullah yang berpura-pura taat kepada Nabi, mereka telah menghalangi kalian dari mengikuti Al Quran, sebagaimana yang telah Allah nyatakan pada kalian mengenai demikian

    Bahawasanya ada sekelompok dari Yahudi yang datang menyatakan keislaman mereka, agar mereka menjadi termasuk kalangan para sahabat Rasulullah secara luaran, kemudian mereka menjadi para periwayat hadits untuk menghalangi manusia dari jalan Allah melalui jalan sunnah Muhammad, dengan meriwayatkan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Nabi -'alayhis sholaatu wassalaamu-; bahkan bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Nabi yang benar secara keseluruhan maupun perincian, malahan ada banyak pertentangan

    Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kalian mengenai makar tipudaya Yahudi ini dalam Al Quran pada firman-Nya:
    Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (1) Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (2)
    Maha Benar Allah
    [Al Munaafiquun]


    Justeru itu Allah telah menjelaskan kepada kalian cara mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, yaitu bukan dengan pedang namun dengan hadits-hadits yang tidak diucapkan oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, Allah telah menjelaskan makar tipudaya mereka dalam Al Quran kepada kalian, dalam muhkam Kitabullah pada firman-Nya:

    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82)
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Kalian temukan firman Allah yang ditujukan khusus kepada para ulama umat:
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa]


    Ayat ini datang untuk menegaskan perkara yang dinyatakan pada firman Allah Ta'ala:
    Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku bertawakkal dan kepada-Nya-lah aku kembali. (10) Maha Benar Allah [Asy Syuura]; bermakna semua perkara dalam sunnah yang kalian perselisihkannya, hendaklah kalian kembalikan perkara itu pada hukum keputusan Allah dalam Al Quran, yang dikeluarkan oleh Ulul Amri di antara kalian dari Al Quran

    Kemudian, bilamana kalian temukan adanya pertentangan antara firman Allah dalam Al Quran dan hadits Muhammad Rasulullah, maka dari situ kalian ketahui bahawa hadits itu datang dari selain Allah dan tidak pula dari Rasul-Nya, demikian ini kerana Sunnah Nabi juga datangnya dari sisi Allah sebagaimana Al Quran dari sisi-Nya, Maha Suci Dia, dan hadits ini juga telah Allah jadikan sebagai bukti bagi ucapan yang benar dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-:
    Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya aku telah diberikan Al Quran dan yang semisal Al Quran itu bersamanya
    Benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-; Bahkan Sunnah Muhammad itu datang sebagai bayan keterangan, untuk menambahkan penjelasan Al Quran bagi umat Islam; ketahuilah oleh kalian bahawasanya bayan penjelasan itu adalah dari sisi Allah, Maha Suci Dia lagi Maha Luhur.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala yang hak pada muhkam Kitab-Nya:
    Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (18) Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (19)
    Maha Benar Allah
    [Al Qiyaamah]


    Aku Al Mahdi Al Muntadhar khalifah Allah untuk manusia, imam yang kedua belas dari Ahlul Bayt yang suci dan bersih dari kotoran syirik; aku berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, dan aku mengingkari sunnah-sunnah bikinan Yahudi yang disisipkan pada Sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-.

    Aku tidak datang kepada kalian untuk mempertahankan Al Quran kerana ianya terjaga lagi terpelihara dari perubahan hingga Hari Pembalasan; namun aku datang kepada kalian untuk mempertahankan Sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, lalu aku jelaskan kepada kalian sunnah bikinan Yahudi yang disisipkan para Sunnah Nabi, dan aku langsung menyangkalnya dengan firman Allah dari Al Quran

    Demikian itu kerana Allah telah meneguhkanku dengan bayan keterangan bagi Al Quran, agar aku langsung menyandarkan hadits yang benar pada Al Quran, hanya sahaja aku tidak mengutuk dan mencela orang-orang yang dikatakan mengenai mereka, bahawa mereka termasuk kalangan para sahabat Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, adakah kalian tahu mengapa
    ?
    Itu kerana orang-orang yang mengadakan kedustaan telah menyandarkan hadits rekaan mereka pada para sahabat yang hak, padahal para sahabat itu tidak bersalah dan berlepas diri dari periwayatannya, seperti serigala yang tidak bersalah terhadap darah Yusuf, itu adalah makar tipudaya para munafik.

    Jadi, sekiranya aku jelaskan pada kalian mengenai sebuah hadits yang direkayasa terhadap Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, aku keluarkan bukti mengenai kebohongan hadits tersebut untuk kalian dari firman Allah, meskipun hadits itu diriwayatkan dari beberapa sahabat yang baik, dan aku peringatkan kalian agar tidak mengutuk para periwayat sedikitpun, sesiapa yang mengutuk mereka maka sungguh dia adalah orang yang berdosa hatinya, adakah dia mendengar langsung dari mereka hingga dia tahu dengan pasti lalu mengutuk mereka? Bagaimana kalian dapat tahu sekiranya para munafik mengadakan pembohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya
    ?
    Demikian itu kerana, jika hadits tersebut diriwayatkan oleh sahabat Yahudi fulan dan dari sahabat Yahudi fulan, dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, tentu mereka tidak dapat menyesatkan umat dari jalan yang lurus; akan tetapi mereka telah menyandarkannya pada para sahabat yang baik secara dusta, hanya sahaja di kalangan sahabat ada yang suka mendengarkan dari mereka lalu menyangka mereka tidak berdusta
    !
    Begitu juga orang-orang yang suka mendengarkan dari kalangan umat Islam mengambil hadits dari mereka.

    Maka hadits-hadits rekaan yang bertentangan dengan firman Allah secara keseluruhan maupun perincian pun diriwayatkan pada kalian wahai ulama umat Islam, aku tidak mengatakan hadits-hadits itu bertentangan dengan ayat-ayat mutasyabihat yang serupa dengannya secara bahasa, bahkan ianya bertentangan dengan ayat-ayat muhkamat yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab

    Tiada yang berpaling dari ayat muhkam kecuali orang yang binasa, yang dalam hatinya ada kecondongan untuk menolak kebenaran yang jelas dan nyata, untuk mencari-cari takwil ayat-ayat mutasyabihat dari Al Quran yang serupa dengan hadits rekaan dari makar tipudaya jahat, lalu mereka menjadikan hadits batil itu serupa pada zahir ayat mutasyabihat, supaya orang-orang yang di hatinya ada kecondongan untuk meninggalkan ayat muhkam menyangka, hadits itu datang sebagai penjelasan bagi ayat mutasyabihat tersebut, yang masih memerlukan takwil
    !
    Sesungguhnya kalian telah mengikuti ayat mutasyabihat wahai sekalian ulama umat, kalian telah meninggalkan ayat muhkamat yang terang dan jelas, yang merupakan Ummul Kitab, maka mengapakah kalian tidak takut kepada Allah
    ?


    Sesungguhnya aku dapati Penuntut Ilmu mengatakan dirinya kelak akan mengajak aku bermubahalah, jika aku tidak mengikuti agama bikinan Yahudi yang direkayasa dalam sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, dan balasanku untuknya adalah:

    Wahai Penuntut Ilmu, wahai seluruh ulama umat dalam semua kelompok dan mazhab, sekiranya kalian benar-benar mengimani Al Quran, mengapa pula perlu mubahalah selagimana kalian ini mengimaninya
    ?
    Maka kemarilah kalian semua kepada hukum keputusan Allah dalam Al Quran, dalam setiap perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran dari sunnah Muhammad.

    Barangkali ada seorang dari kalian mahu mengatakan: "Sesungguhnya tiada yang mengetahui takwil Al Quran itu selain Allah, cukuplah apa yang kita terima dari para salaf yang sholeh sebelum kita", untuk itu Nasser Mohammed Al Yamani membalasnya, aku katakan: Sesungguhnya engkau mengatakan Al Quran itu tiada yang tahu takwilannya kecuali Allah, engkau menjadikan Al Quran itu seluruhnya tidak difahami, kerana tiada yang tahu takwilnya selain Allah! Adakah engkau punya bukti terhadap pernyataanmu ini ataukah engkau mengatakan terhadap Allah pada perkara yang engkau tidak tahu
    ?
    Padahal Allah menyatakan bahawa ayat-ayat Al Quran terbahagi pada ayat-ayat muhkamat yang terang dan jelas buat yang terpelajar maupun tidak, tiada yang meninggalkan ayat-ayat muhkamat kecuali orang yang binasa, lalu dia mengikuti ayat-ayat yang lain dalam Al Quran (mutasyabihat), ayat yang takwilannya hanya diketahui oleh Allah, kerana ayat-ayat mutasyabihat itu masih perlu pada penafsiran dan penjelasan akan maksudnya, lantas Yahudi memanfaatkan ayat-ayat mutasyabihat ini yang serupa secara bahasa lalu mereka memasukkan hadits-hadits yang menyerupai ayat-ayat itu secara bahasa pada maksudnya yang tersurat, demikian juga mereka memanfaatkan hadits yang hak dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-:

    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku
    Benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-.


    Hadits ini yang sandarannya dari Al Quran adalah firman Allah Ta'ala:
    Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung
    Maha Benar Allah
    [An Nisaa 81]

    Bermakna bahawasanya, jika ada hadits Nabawiy yang datang dari selain Allah, maka kelak kita akan temukan pertentangan yang banyak di antara hadits itu dan Al Quran, kerana itu Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku; maknanya hadits yang bertentangan dengan Al Quran bukan dari Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam-

    Akan tetapi malangnya, sampaikan hadits yang terang dan jelas ini pun tidak difahami oleh ulama umat, hinggakan ada antara mereka yang mencemar dan menghujatnya, mengatakan ianya bukan dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- yang tidak berkata-kata mengikuti hawa nafsunya -'alayhis sholaatu wassalaamu-; bahkan Al Quran diwahyukan kepada Nabi begitu juga Sunnah yang ditunjukkannya.



    Kelak aku akan jelaskan kepada kalian wahai sekalian ulama umat, apa maksud dari hadits Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- dengan sabdanya -'alayhis sholaatu wassalaam-:
    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku; ianya tidak bermaksud supaya kalian menerapkan hadits pada zahir ayat-ayat mutasyabihat; namun yang dimaksudkan adalah supaya kalian membuat perbandingan antara hadits Nabawiy dengan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan, sekiranya hadits itu tidak bertentangan dengan akidah-akidah yang ada pada ayat muhkamat, maka hadits itu benar dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-.

    Sebagai contoh, hadits dusta yang dikatakan dari Nabi, dari Abu Hurairah; aku yakin Abu Hurairah berlepas diri dari periwayatannya, bahawa Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:

    اقتباس المشاركة :
    Sesungguhnya kalian nanti akan melihat Tuhan kalian pada Hari Kiamat, seperti kalian melihat bulan purnama dengan jelas, kalian tidak berdesak-desakan ketika melihatnya
    انتهى الاقتباس

    Sekiranya kalian wahai sekalian ulama umat, menerapkan hadits ini pada ayat mutasyabihat dalam Al Quran, maka kelak kalian akan dapati seakan-akan ianya datang sebagai penegasan -tanpa syak dan ragu lagi- bilamana kalian mendapatinya serupa dengan firman Allah Ta'ala:
    Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. (22) Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (23)
    Maha Benar Allah
    [Al Qiyaamah]


    Padahal yang Allah maksudkan adalah menunggu dan mengharap kepada rahmat kasih sayang-Nya yang telah Allah tetapkan ke atas Diri-Nya.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi". Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman
    Maha Benar Allah
    [Al An'aam 12]


    Akan tetapi wahai sekalian ulama umat, sekiranya kalian kembali menerapkan hadits ini dan mencocokkannya dengan ayat muhkam Al Quran, maka kelak kalian akan dapati ada banyak pertentangan antara hadits ini dan ayat muhkam; malah kelak kalian akan temukan penafian yang tidak diragukan sama sekali, maka dari itu kalian tahu bahawa hadits tersebut palsu kerana keserupaannya secara bahasa dengan ayat mutasyabihat, dan ianya bukan dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, kerana Nabi bersabda:

    Hadits yang serupa dengan Al Quran maka ianya dariku;

    Bagaimana pula ianya dapat serupa dengan ayat yang masih perlu ditakwil, lalu bertentangan dengan ayat muhkamat yang terang dan jelas mengenai perkara ini; perkara tentang akidah orang Islam
    ?!
    Maka dari itu kalian dapat menyimpulkan bahawa hadits itu sebenarnya bukan dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, kerana ianya jelas bertentangan dengan ayat muhkamat mengenai perkara ini, tidak sepatutnya bagi hadits-hadits penjelasan yang serupa dengan Al Quran, bertentangan dengan ayat muhkam Al Quran yang terang lagi jelas, yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab, yang merupakan pokok pegangan utama bagi umat Islam.


    Wahai sekalian ulama umat Islam, sesungguhnya aku hanya mempertahankan sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- yang benar, sunnah yang hak itu tidak hilang, bahkan ada pada kalian sebagaimana Al Quran yang berada di tangan kalian, akan tetapi para pembuat kebohongan dari kalangan Yahudi, mereka telah menyelitkan untuk kalian hadits-hadits yang bertentangan dengan sunnah yang hak pada perkara ini, juga bertentangan dengan ayat-ayat muhkamat berupa penjelasan dari Ummul Kitab dalam Al Quran mengenai dasar akidah kepercayaan bagi umat Islam.


    Setelah kami jelaskan kepada kalian hukum keputusan Al Quran mengenai perkara ini, mari kita terapkan dan bandingkan hadits-hadits dalam Sunnah Nabi -'alayhish sholaatu wassalaam-, dengan syarat kita lakukan penerapan dan penyesuaian terhadapnya dengan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan, yang telah Allah jadikannya sebagai Ummul Kitab mengenai perkara ini

    Sekiranya kalian tidak mahu kecuali untuk menerapkan dan mencocokkannya dengan ayat-ayat mutasyabihat yang masih perlu ditakwil, maka kalian binasa jika kalian melakukannya, kerana kalian telah meninggalkan ayat-ayat muhkamat mengenai perkara ini dan kalian mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, sesungguhnya dalam hati kalian ada kecondongan untuk menjauh dari kebenaran seandainya kalian mengikuti ayat-ayat mutasyabihat dalam Al Quran dan mengabaikan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan.


    Kemarilah kalian agar kita perhatikan dengan seksama dalam Sunnah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- supaya kita dapat lihat adakah Sunnah yang benar itu bertentangan dengan hukum keputusan Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani dari Al Quran mengenai perkara "melihat Allah", Maha Suci Dia
    ?
    Tentu sahaja tanpa syak dan ragu lagi, kelak kita akan dapati antara hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai perkara ini, adanya banyak pertentangan di antara hadits-hadits itu, demikian itu kerana hadits yang benar di antaranya, kalian akan temukan ianya sama persis dengan ayat muhkam, namun kalian kelak akan dapati hadits yang hak ini bertentangan dengan ayat-ayat mutasyabihat, juga bertentangan dengan hadits-hadits lain yang palsu mengenai perkara ini

    Ini bermakna, kelak kita akan temukan hadits yang hak itu bersamaan dengan ayat muhkamat dan bertentangan dengan ayat mutasyabihat pada makna zahir ayat, adapun hadits rekaan maka kelak kita akan dapati ianya bertentangan dengan muhkam (Ummul Kitab) mengenai perkara ini, namun ianya sejalan dengan ayat-ayat mutasyabihat pada makna zahirnya yang tersurat.


    Mari kita pergi pada Sunnah untuk melihat hadits-hadits mengenai perkara "melihat Allah" agar jelas bagi kita mana hadits yang benar dari sisi Allah dan Rasul-Nya, dan mana hadits yang datang dari selain Allah dan bukan dari Rasul-Nya, mari kita mula terapkan dan cocokkan untuk membenarkan Sunnah Nabi yang hak, Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda membenarkan ayat-ayat muhkamat mengenai perkara "melihat Allah", sabdanya:
    Tiada seorangpun yang akan melihat Allah di dunia dan tidak pula di akhirat.
    Benar sabda Muhammad Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaamu-


    Hadits yang hak ini sejalan dengan muhkam yang terang dan jelas pada firman Allah Ta'ala:
    Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".
    Maha Benar Allah
    [Al A'raaf 143]

    "Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihat-Ku";
    Benarlah sabda Rasul-Nya yang mulia: Tiada seorangpun yang akan melihat Allah di dunia dan tidak pula di akhirat, namun kita akan dapat melihat Cahaya-Nya, Maha Suci Dia, Cahaya-Nya yang terpancar dari balik hijab awan kabut lantas bumi terang benderang disinari oleh cahaya Tuhannya.

    Pembenaran terhadap firman Allah dalam muhkam Kitab-Nya:
    Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya
    Maha Benar Allah
    [Az Zumar 69]


    Juga pembenaran terhadap firman Allah Azza wa Jalla:
    Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah 210]

    Dan ada hadits yang hak dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- mengenai perkara "melihat Allah" ini, Nabi bersabda:
    Allah turun sedang antara-Nya dan makhluk-Nya ada hijab, benar sabda Muhammad Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaamu-.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
    Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang
    Maha Benar Allah
    [Al Furqan 25]


    Juga pembenaran terhadap hadits Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- mengenai penafian Nabi melihat Tuhannya pada malam Isra dan Mi'raj. Nabi Muhammad -alayhish sholaatu wassalaam- bersabda:
    Aku melihat cahaya. Benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-.

    Hadits ini sejalan dengan ayat muhkamat pada firman Allah Ta'ala:
    Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
    Maha Benar Allah
    [Asy Syuuraa 51]


    Akan tetapi demi Allah terhadap kalian ini wahai sekalian orang-orang yang menggunakan akal fikiran, kemarilah kita bertadabbur merenungkan hadits dusta yang direka, kebohongan mengenai Allah dan Rasul-Nya, hanya sahaja aku tidak mengutuk perawinya, kalian renungkan hadits yang ditolak oleh Al Quran, As Sunnah, akal dan nash secara keseluruhan maupun perincian, mereka mengatakan Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:

    اقتباس المشاركة :
    Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Tuhan kami pada hari kiamat nanti? ' Rasulullah –shollallaahu 'alayhi wasallam- lantas bersabda: Apakah kalian kesulitan melihat bulan ketika malam purnama? Tidak, jawab para sahabat. Rasulullah bertanya lagi: Apakah kalian kesulitan melihat matahari ketika tidak ada mendung? Para sahabat menjawab, tidak ya Rasulullah.

    Nabi bersabda: Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya, demikian pula Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat dan berfirman: 'Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti yang disembahnya.' Maka siapa yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari, siapa yang menyembah bulan, ia ikuti bulan, siapa yang menyembah thaghut, ia ikuti thaghut, dan tersisalah dari umat ini orang penolongnya atau justru orang-orang munafiknya..hingga sabda Nabi: Allah kemudian menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenal, Allah lalu berfirman: Aku Tuhan kalian. Lantas mereka katakan, Engkau memang Tuhan kami. Mereka pun mengikuti-Nya.

    Titian (jembatan) lantas dipasang antara dua tepi jahanam dan aku dan umatkulah yang pertama-tama menyeberanginya. Tak ada yang berani bicara ketika itu selain para rasul, sedang seruan para rasul ketika itu yang ada hanyalah 'Allaahumma sallim sallim (Ya Allah, selamatkan kami. Ya Allah, selamatkan kami) '. Sedang di neraka jahannam terdapat besi-besi pengait seperti duri pohon berduri yang namanya Sa'dan. Bukankah kalian sudah tahu pohon berduri Sa'dan? Para sahabat menjawab, benar, wahai Rasulullah.

    Nabi meneruskan: Sungguh pohon itu semisal pohon berduri Sa'dan, hanya tidak ada yang tahu kadar besarnya selain Allah semata. Pohon itu menculik siapa saja sesuai kadar amal mereka, ada di antara mereka yang celaka dengan sisa amalnya atau terikat dengan amalnya, di antara mereka ada yang binasa yang langgeng dengan amalnya atau terikat dengan amalnya, di antara mereka ada yang diseberangkan. Kemudian sehinggalah Allah selesai memutuskan nasib hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penghuni neraka

    Dia perintahkan malaikat untuk mengeluarkan penghuni neraka siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, yaitu di antara mereka yang Dia masih ingin merahmatinya, di antara yang bersyahadat bahwasanya tiada sesembahan yang hak selain Allah, sehingga malaikat mengenal mereka di neraka dari bekas-bekas sujud, sebab neraka memangsa anak adam selain bekas-bekas sujud.

    Allah mengharamkan neraka memangsa bekas-bekas sujud, sehingga mereka keluar dari neraka dengan badan yang hangus terbakar, mereka kemudian disiram dengan air kehidupan sehingga tumbuh dibawahnya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam aliran sungai..
    انتهى الاقتباس

    Al Hadits


    Perhatikanlah oleh kalian akan bencana terburuk, bencana terburuk yang kelakar:

    اقتباس المشاركة :
    Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya demikian pula Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat dan berfirman: 'Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti yang disembahnya.' Maka siapa yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari, siapa yang menyembah bulan, ia ikuti bulan, siapa yang menyembah thaghut, ia ikuti thaghut, dan tersisalah dari umat ini orang penolongnya atau justru orang-orang munafiknya..hingga sabda Nabi: Allah kemudian menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenal, Allah lalu berfirman: Aku Tuhan kalian. Lantas mereka katakan, Engkau memang Tuhan kami. Mereka pun mengikuti-Nya.
    انتهى الاقتباس


    Demi Allah terhadap kalian ini, bagaimana pula mereka mengikuti Allah? Untuk menyembah siapa dan ke mana mereka mengikutinya? Adakah kalian membuat Allah -yang menciptakan langit dan bumi- jadi seperti manusia yang berjalan lalu para pengikutnya berjalan mengikutinya di belakang? Mengapakah kalian tidak memikirkan! Demi Allah, tidaklah mereka mengikuti kecuali Dajjal di dunia; yang akan mengatakan: "Ikutlah aku, nescaya aku masukkan kalian ke dalam syurga". Bahkan bagaimana kata-kata mereka bahawa mereka melihat Allah pada Hari Kiamat, kemudian orang yang mengada-adakan kebohongan mengatakan sesungguhnya Allah mengumpulkan manusia lalu mengatakan:

    اقتباس المشاركة :
    'Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti yang disembahnya.' Maka siapa yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari, siapa yang menyembah bulan, ia ikuti bulan, siapa yang menyembah thaghut, ia ikuti thaghut, dan tersisalah dari umat ini orang penolongnya atau justru orang-orang munafiknya..hingga sabda Nabi: Allah kemudian menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenal
    انتهى الاقتباس


    Adakah mereka mengenal Allah sebelum ini hinggakan ketika mereka melihat bentuk-Nya mereka mengenal-Nya? Mengapakah kalian tidak memikirkan! Adakah sampai batas ini kalian tidak dapat menggunakan akal fikiran kalian wahai sekalian orang-orang yang membenarkan pembohongan ini, yang bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah secara keseluruhan maupun perincian
    ?


    Adakah engkau mahu bermubahalah denganku terhadap hadits rekaan ini menyebabkan engkau mendapat laknat kutukan Allah dengan kebenaran sebenar-benarnya wahai Penuntut Ilmu? Akan tetapi aku ini, demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, aku tidak mahu Tuhanku melaknatmu, janganlah engkau melakukannya, jangan memaksa Al Mahdi Al Muntadhar menyahut permintaanmu untuk bermubahalah

    Aku bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, sesungguhnya engkau minta mubahalah dari Al Mahdi Al Muntadhar yang hak wahai lelaki, mengherankan urusanmu ini, engkau mengatakan dirimu mengikuti Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, ini aku bawakan kepadamu ayat-ayat muhkamat dari Kitabullah, tetapi engkau tidak mengikutinya lalu mengatakan aku pula yang sesat dan engkau benar, adakah engkau ini lelaki berakal? Sesungguhnya aku mempertakutimu dengan Al Quran, adakah engkau takut terhadap ancaman Allah
    ?


    Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Saudara kalian; Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
    __________________






    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..

المواضيع المتشابهه
  1. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 31-05-2019, 09:33 PM
  2. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 19-04-2017, 12:59 PM
  3. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 26-06-2016, 12:59 AM
  4. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 21-02-2016, 09:57 AM
  5. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 21-08-2014, 11:12 PM
ضوابط المشاركة
  • لا تستطيع إضافة مواضيع جديدة
  • لا تستطيع الرد على المواضيع
  • لا تستطيع إرفاق ملفات
  • لا تستطيع تعديل مشاركاتك
  •